Caving Tubing Gua Pindul

Rasakan sensasi pelusuran sungai di dalam gua menggunakan ban pelampung. Sambil menyusuri gelapnya lorong gua yang berhiaskan stalaktit dan stalagmit yang indah.

Pantai Sepanjang

Pantai Sepanjang memiliki garis pantai yang panjang, pasir berwarna putih yang masih terjaga, dan ombak yang sedang. Anda tinggal memilih, ingin berjemur di atas pasir menikmati terik matahari, membelah ombak dengan papan selancar, ataupun hanya melihat keindahan pantai.

Pantai Ngobaran

Ngobaran merupakan pantai yang cukup eksotik. Kalau air surut, anda bisa melihat hamparan alga (rumput laut) baik yang berwarna hijau maupun coklat. Jika dilihat dari atas, hamparan alga yang tumbuh di sela-sela karang tampak seperti sawah di wilayah padat penduduk.

Rafting Sungai Oya

Rafting sungai Oya dengan disuguhi pemandangan indah dan juga batu2 disepanjang aliran sungai yang dilukis oleh aliran sungai yang begitu eksotik, serta air terjun yang sangat mempesona.

Air Terjun Sri Getuk

Air Terjun Sri Gethuk dengan bebatuan yang indah di bawah air terjun membentuk undak-undakan laksana tepian kolam renang mewah, memanggil siapa saja untuk bermain di dalam air.

Senin, 23 April 2012

Cave Tubing Kali Suci

Mengarungi sungai bawah tanah menggunakan ban pelampung menjanjikan sensasi tersendiri. Petualangan sesungguhnya dimulai saat aliran sungai memasuki relung gua yang gulita. Siapkan diri Anda untuk petualangan eksotik yang tak kan pernah terlupa.
Kabupaten Gunungkidul selama ini dikenal sebagai kawasan yang tandus dan gersang karena hampir semua topografi wilayahnya terdiri dari perbukitan kapur atau yang lebih dikenal dengan istilah perbukitan karst. Saat musim kemarau tiba, warna hijau tanaman segera berubah menjadi kecoklatan akibat meranggas. Namun, di balik kegersangan perbukitan karst Gunungkidul menyimpan jutaan potensi wisata yang jarang ditemui di tempat lain. Salah satunya adalah gua-gua indah yang tersembunyi di perut bumi dengan sungai yang mengalir deras di dalamnya.
Menyusuri sungai yang mengalir melewati gua-gua bawah tanah menjadi salah satu petualangan wisata yang ditawarkan di Kalisuci, Semanu, Gunungkidul. Dikenal dengan istilah cave tubing, petualangan ini memadukan aktivitas caving (susur gua) dan body rafting. Berbekal informasi bahwa aktivitas cave tubing ini hanya ada di Mexico, New Zealand, dan Gunungkidul, kami-pun semakin semangat dan tak sabar untuk segera memulai petualangan baru yang mengasyikkan dan penuh tantangan. Setelah life jacket, helm, dan semua peralatan yang diperlukan terpasang dengan sempurna di tubuh, dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak di antara ladang jati menuju titik dimulainya cave tubing Kalisuci.
Aliran sungai yang berkelak-kelok terlihat dari ketinggian tebing. Airnya yang biru kehijauan terlihat kontras dengan warna coklat tanah, tebing karst, serta daun-daun yang meranggas sehingga menciptakan harmoni lukisan alam yang mempesona. Setelah semua duduk di atas ban pelampung, pengarungan sungai pun dimulai. Ban mulai bergerak seirama aliran air. Saat tiba di arus tenang maka tangan harus difungsikan sebagai kayuh supaya terus melaju, sedangkan saat memasuki jeram ban akan melaju dengan cepat serta berputar-putar mengikuti arus. Di beberapa titik yang penuh dengan bebatuan maupun jeram yang ekstrim dan sulit dilewati, terpaksa harus keluar dari sungai dan berjalan kaki sambil mengusung ban pelampung.

Petualangan sesungguhnya dimulai saat aliran sungai memasuki relung Gua Kalisuci dan Gua Gelatik. Sinar matahari menghilang dan berganti dengan suasana remang bahkan gelap, satu-satunya pencahayaan hanya berasal dari headlamp. Stalaktit yang terlihat di atap gua terus meneteskan air, beberapa diantaranya merupakan batu kristal. Tiga ekor kelelawar nampak bergelantungan di langit-langit gua, ikan besar berenang di bawah kaki, dan seekor laba-laba besar menempel di stalagmit. Keindahan gua dan kesejukan sungai yang menyatu dalam keheningan membuat diri enggan beranjak pergi.

Berpeluk mesra dengan dinginnya aliran sungai di perut bumi dengan bonus pemandangan alam yang cantik dan eksotik benar-benar menjadi petualangan yang tak kan pernah terlupa.

Gua Jomblang


Gua Jomblang merupakan salah satu gua dari ratusan kompleks gua Gunungkidul yang terkenal karena keunikan dan keindahannya yang tidak terbantahkan. Pada tahun 2011, Gua Jomblang dijadikan tempat pengambilan gambar Amazing Race Amerika. Terletak di rentangan perbukitan karst pesisir selatan yang memanjang dari Gombong, Jawa Tengah; hingga kawasan karst Pegunungan Sewu, Pacitan, Jawa Timur; gua vertikal yang bertipe collapse doline ini terbentuk akibat proses geologi amblesnya tanah beserta vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi yang terjadi ribuan tahun lalu. Runtuhan ini membentuk sinkhole atau sumuran yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah luweng. Karena itu gua yang memiliki luas mulut gua sekitar 50 meter ini sering disebut dengan nama Luweng Jomblang.
Untuk memasuki Gua Jomblang diperlukan kemampuan teknik tali tunggal atau single rope technique (SRT). Oleh karena itu, siapapun yang hendak caving di Jomblang wajib menggunakan peralatan khusus yang sesuai dengan standar kemanan caving di gua vertikal dan harus didampingi oleh penelusur gua yang sudah berpengalaman. Bersama rekan-rekan caver dari Jomblang Resort, kamipun mencoba untuk caving di gua yang eksotik ini. Setelah memakai coverall, sepatu boot, helm, dan headlamp, seorang pemandu pun memasangkan SRT set di tubuh kami sambil menjelaskan nama dan fungsinya masing-masing. SRT set tersebut terdiri dari seat harness, chest harness, ascender / croll, auto descender, footloop, jammer, carabiner, cowstail panjang, serta cowstail pendek.
Petuangan menuju kedalaman perut bumi pun dimulai dengan berjalan meninggalkan basecamp menuju bibir gua yang sudah disiapkan sebagai lintasan. Ada beberapa lintasan di Gua Jomblang dengan ketinggian beragam mulai 40 hingga 80 meter. Berhubung ini baru pertama kalinya kami menuruni gua vertikal maka lintasan yang dipilih merupakan lintasan terpendek yang dikenal dengan jalur VIP. 15 meter pertama dari teras VIP ini merupakan slope yang yang masih bisa ditapaki oleh kaki. Setelah itu dilanjutkan menuruni tali sepanjang kurang lebih 20 meter untuk sampai di dasar gua. Rasa was-was yang sempat hinggap saat melayang di udara langsung menghilang begitu menjejakkan kaki kembali di atas tanah.
Pemandangan yang ada di depan mata mengundang decak kagum. Jika di atas sejauh mata memandang hanya akan menemui perbukitan karst dan jati yang meranggas, maka di perut Gua Jomblang terhampar pemandangan hijaunya hutan yang sangat subur. Aneka lumut, paku-pakuan, semak, hingga pohon-pohon besar tumbuh dengan rapat. Hutan dengan vegetasi yang jauh berbeda dengan kondisi di atas ini sering dikenal dengan nama hutan purba. Sejak proses runtuhnya tanah ke bawah, vegetasi ini terus hidup dan berkembang biak hingga saat ini.

Luweng Grubug, Cahaya Surga yang Kasat Mata

Penelusuran gua kali ini tidak berhenti di Jomblang, melainkan dilanjutkan menuju Luweng Grubung dengan memasuki sebuah entrance (mulut gua) yang berukuran sangat besar. Jomblang & Grubug dihubungkan dengan sebuah lorong sepanjang 300 meter. Aneka ornamen cantik turut menghiasi lorong ini, seperti batu kristal, stalaktit, serta stalagmit yang indah. Tak berapa lama berjalan terdengar suara gemuruh aliran sungai dan seberkas cahaya terang di tengah kegelapan. kami pun mempercepat langkah guna melihat apa yang ada di depan. Seberkas sinar matahari yang masuk dari mulut gua sunguh menajubkan, Sebuah mahakarya Sang Pencipta yang sungguh mengagumkan terpampang di hadapan. Sungai bawah tanah yang masih satu sistem dengan Kalisuci mengalir dengan deras. Sinar matahari yang menerobos masuk dari Luweng Grubug setinggi 80 meter membentuk satu tiang cahaya, menyinari flowstone yang indah serta kedalaman gua yang gulita. Air yang menetes dari ketinggian turut mempercantik pemandangan.

Jumat, 20 April 2012

Oleh-oleh Khas Gunungkidul

Popularitas tempat-tempat wisata di Gunungkidul seakan menjadi magnet bagi para wisatawan untuk berkunjung dan menikmati keindaham alam sekaligus dinamika kehidupan masyarakat di dearah ini. Dari hari ke hari, semakin banyak wisatawan yang menegnal dan bahkan merekomendasikan keindahan pantai pasir putih Baron, keelokan Air Terjun Sri Gethuk, keunikan Wisata Susur Sungai Goa Pindul yang ada di Gunungkidul. Namun demikian, tahukah sobat oleh-oleh khas Gunungkidul?
Sebagai wisatawan, terutama jika sobat datang dari jauh, mengunjungi Gunungkidul tanpa membawa oleh-oleh khas Gunungkidul nampaknya kurang lengkap. Terlebih Gunungkidul juga dikenal dengan sejumlah makanan khas yang mungkin tidak akan sobat temui di tempat lain, membawa oleh-oleh khas Gunungkidul akan melengkapi kenangan sobat dalam berlibur di tenggara Yogyakarta ini. Untuk itu, berikut saya berikan beberapa alternatif oleh-oleh khas Gunungkidul yang dapat sobat bawa ke kampung halaman:
Gatot dan Thiwul
Gatot dan Thiwul Yu Tum
Gatot dan thiwul merupakan makanan olahan berbahan dasar singkong. Kedua makanan olahan ini terasa kenyal dan mengenyangkan, cocok untuk disantap bersama keluarga. Seperti umumnya makanan khas Gunungkidul, gatot dan thiwul dijual dengan rasa yang manis, meski sebenarnya dapat juga dibuat dengan rasa gurih.
Pathilo
Pathilo
Pathilo  juga merupakan makanan olahan berbahan dasar singkong. Makanan ini dijual dalam bentuk seperti kerupuk kering. Sebagian orang menyebutnya sebagai rengginan berbahan singkong. Rasanya yang gurih, khas singkong menjadikan makanan ini cocok untuk mendampingi sobat ketika menonton televisi maupun di kala santai. Makanan khas Gunungkidul ini tersedia dalam kondisi matang, siap santap, maupun mentah untuk digoreng di rumah.
Manggleng
Manggleng
Manggleng juga merupakan makanan unik khas Gunungkidul yang diolah dari singkong. Singkong tersebut dimasak dan diiris-iris tipis untuk selanjutnya dijemur di terik matahari. Uniknya, manggleng tahan lama, tanpa bahan pengawet, dan dapat digoreng dengan bumbu gurih maupun manis.
Belalang Goreng
Belalang Goreng
Mungkin inilah makanan yang paling khas dari Gunungkidul. Ya, belalang goreng merupakan makanan unik yang sulit ditemui di daerah lain. Belalang goreng dapat dijadikan lauk maupun camilan ketika santai. Tersedia dalam rasa manis maupun gurih, belalang goreng dapat bertahan cukup lama di dalam toples maupun plastik pembungkus yang tertutup rapat.


Untuk mendapatkan oleh-oleh khas Gunungkidul ini, sebenarnya cukup mudah, beberapa warung di tempat-tempat wisata terkenal seperti Baron telah menyediakan oleh-oleh khas Gunungkidul tersebut. Namun jika sobat  ingin membeli semua jenis oleh-oleh khas tersebut, silahkan mampir di Thiwul Yu Tum, Jl. Pramuka no.36 Wonosari, tepatnya di sebelah timur Balai Desa Wonosari. 

Demikian beberapa alternatif oleh-oleh khas Gunungkidul yang dapat sobat bawa untuk sanak saudara di rumah setelah puas menjelajah Gunungkidul dengan segara ragam pesonanya. Pada artikel ini memang saya khususkan oleh-oleh yang berupa makanan, padahal sebenarnya, Gunungkidul juga memiliki banyak sekali kerajinan tangan khas yang dapat sobat miliki sebagai penghias ruangan. Sampai ketemu di artikel oleh-oleh khas Gunungkidul berikutnya.
sumber : http://www.bloggergundul.com

Makanan Khas Gunungkidul

Gunungkidul selama ini masih terkenal dengan daerahnya yang kering. Pokoknya kalau dengar kata Gunungkidul pasti yang ada di benak orang-orang adalah kekurangan air. Padahal kalau anda berkunjung ke Gunungkidul, siap-siap saja terpesona akan keindahan pantainya. Selain keindahan pantai Gunungkidul yang mempesona, kita juga wisata kuliner. Di Baron kita bisa menikmati aneka hidangan laut, mulai dari ikan laut (ada ikan hiu juga lho..), cumi-cumi, udang, kerang, sotong, kepiting, dsb. Kalau anda malas jauh-jauh ke pantai Baron, anda juga bisa menikmati sajian Sea Food ala Gunungkidul di Pondok Seafood yang letaknya di sebelah selatan alun-alun Wonosari. Atau jika anda suka ikan air tawar, silakan berkunjung ke Kecamatan Ponjong tepatnya di daerah Simo. Anda bisa memancing sendiri atau langsung pesan yang sudah dimasak.
     Ada satu makanan yang tidak boleh anda lewatkan ketika berkunjung ke Gunungkidul. Apa itu? Tiwul dan Gatot, makanan khas Gunungkidul. Tiwul dan Gatot dibuat dari Gaplek, singkong yang dikeringkan. Untuk membuat Tiwul gaplek ditumbuk sampai lembut, tapi sebenarnya tidak terlalu lembut juga. Tepung gaplek tersebut kemudian dikukus. Sedangkan Gatot terbuat dari Gaplek yang potongannya kecil-kecil. Gaplek tersebut direndam semalaman, setelah itu airnya dibuang dan gaplek yang sudah direndam tersebut dibersihkan untuk selanjutnya dikukus.Tiwul dan Gatot biasanya dimakan bersama parutan kelapa.
    Di Kabupaten Gunungkidul, Tiwul dan Gatot masih dijual di pasar-pasar tradisional. Namun jika anda tidak mau repot blusukan di pasar tradisional, datang saja di Tiwul Yu Tum yang cukup terkenal. Tiwul Yu Tum menjual Tiwul Manis dan Gatot, selain itu ada juga Belalang Goreng dan makanan khas Jogjakarta lainnya.

Rafting Sungai Oya





Olahraga yang memacu adrenalin tengah marak di tengah masyarakat, salah satunya adalah arung jeram atau rafting. Olahraga ini biasa dilakukan di sungai beraliran air deras, seperti Sungai Oyo di Yogyakarta. Dijamin seru!

Di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta, ada Desa Wisata Bejiharjo yang menawarkan banyak wisata alam, salah satunya adalah mini rafting di Sungai Oyo. Mini rafting ada olahraga pemicu adrenalin dengan cara menyusuri hulu Sungai Oyo menggunakan ban karet.

Untuk ikut mini rafting, Anda diharuskan daftar paket wisata Mini Rafting Sungai Oyo di sekretariat Wira Wisata. Anda akan diberi instruksi dari pemandu dan mulai mengenakan segala perlengkapan sebelum memulai mini rafting.

Sebuah mobil bak terbuka dipakai untuk mengangkut peserta menuju titik awal mini rafting. Setelah turun mobil, Anda masih diharuskan berjalan melewati persawahan dengan berjalan kaki, jangan lupa membawa ban karet yang akan dipakai.

Setelah berjalan singkat, tibalah Anda di tepi Sungai Oyo. Pemandu akan mengajak Anda turun dengan ban dan mulai mengikuti arus sungai sepanjang 1500 meter. Berarung jeram di sungai ini tidak perlu membuat Anda terlalu cemas takut hanyut, karena aliran air di Sungai Oyo tidak terlalu deras.

Meski aliran airnya tidak begitu deras, Anda tetap harus berhati-hati dalam mengendalikan ban. Tak jarang ban yang digunakan peserta tersangkut di bebatuan. Tapi jangan kuatir, pemandu akan menarik ban peserta.

Selama menyusuri sungai, Anda bisa melihat keindahan tebing kapur di kanan kiri sungai. Uniknya, di beberapa titik tebing ada air yang mengeluarkan air. Air terjun juga bisa Anda temukan di tengah perjalanan. Anda pun bisa berhenti untuk menikmati sejuknya air.

Setelah menyusuri sungai selama 2 jam, Anda mulai mendekati titik akhir dan disambut dengan pemandangan sawah di kanan kiri sungai. Jika ingin tantangan yang lebih, Anda bisa mencoba mini rafting saat musim hujan tiba.

Pantai Ngobaran

Datang ke Pantai Ngrenehan dan menikmati ikan bakarnya belum lengkap kalau tak mampir di pantai sebelahnya, Ngobaran. Letak pantai yang bertebing tinggi ini hanya kurang lebih dua kilometer dari Pantai Ngrenehan. Tak jauh bukan? Penduduk Pantai Ngrenehan saja sering membicarakan dan mampir ke Pantai Ngobaran, mengapa anda tidak?
Ngobaran merupakan pantai yang cukup eksotik. Kalau air surut, anda bisa melihat hamparan alga (rumput laut) baik yang berwarna hijau maupun coklat. Jika dilihat dari atas, hamparan alga yang tumbuh di sela-sela karang tampak seperti sawah di wilayah padat penduduk. Puluhan jenis binatang laut juga terdapat di sela-sela karang, mulai dari landak laut, bintang laut, hingga golongan kerang-kerangan.
Tapi yang tak terdapat di pantai lain adalah pesona budayanya, mulai dari bangunan hingga makanan penduduk setempat. Satu diantaranya yang menarik adalah adanya tempat ibadah untuk empat agama atau kepercayaan berdiri berdekatan. Apakah itu bentuk multikulturalisme? Siapa tahu.
Bangunan yang paling jelas terlihat adalah tempat ibadah semacam pura dengan patung-patung dewa berwarna putih. Tempat peribadatan itu didirikan tahun 2003 untuk memperingati kehadiran Brawijaya V, salah satu keturunan raja Majapahit, di Ngobaran. Orang yang beribadah di tempat ini adalah penganut kepercayaan Kejawan (bukan Kejawen lho). Nama "Kejawan" menurut cerita berasal dari nama salah satu putra Brawijaya V, yaitu Bondhan Kejawan. Pembangun tempat peribadatan ini mengaku sebagai keturunan Brawijaya V dan menunjuk salah satu warga untuk menjaga tempat ini.
Berjalan ke arah kiri dari tempat peribadatan tersebut, Anda akan menemui sebuah Joglo yang digunakan untuk tempat peribadatan pengikut Kejawen. Saat berkunjung ke tempat ini, beberapa pengikut Kejawen sedang melakukan sembahyangan. Menurut penduduk setempat, kepercayaan Kejawen berbeda dengan Kejawan. Namun mereka sendiri tak begitu mampu menjelaskan perbedaannya.
Bila terus menyusuri jalan setapak yang ada di depan Joglo, anda akan menemukan sebuah kotak batu yang ditumbuhi tanaman kering. Tanaman tersebut dipagari dengan kayu berwarna abu-abu. Titik dimana ranting kering ini tumbuh konon merupakan tempat Brawijaya V berpura-pura membakar diri. Langkah itu ditempuhnya karena Brawijaya V tidak mau berperang melawan anaknya sendiri, Raden Patah (Raja I Demak).
Kebenaran cerita tentang Brawijaya V ini kini banyak diragukan oleh banyak sejarahwan. Sebabnya, jika memang Raden Patah menyerang Brawijaya V maka akan memberi kesan seolah-olah Islam disebarkan dengan cara kekerasan. Banyak sejarahwan beranggapan bahwa bukti sejarah yang ada tak cukup kuat untuk menyatakan bahwa Raden Patah melakukan penyerangan. Selengkapnya bagaimana, mungkin Anda bisa mencari sendiri.
Beberapa meter dari kotak tempat ranting kering tumbuh terdapat pura untuk tempat peribadatan umat Hindu. Tak jelas kapan berdirinya pura tersebut.
Di bagian depan tempat ranting tumbuh terdapat sebuah masjid berukuran kurang lebih 3x4 meter. Bangunan masjid cukup sederhana karena lantainya pun berupa pasir. Seolah menyatu dengan pantainya. Uniknya, jika kebanyakan masjid di Indonesia menghadap ke Barat, masjid ini menghadap ke selatan. Bagian depan tempat imam memimpin sholat terbuka sehingga langsung dapat melihat lautan. Ketika menanyakan pada penduduk setempat, tak banyak yang tahu tentang alasannya. Bahkan, penduduk setempat sendiri heran karena yang membangun pun salah satu Kyai terkenal pengikut Nahdatul Ulama yang tinggal di Panggang, Gunung Kidul. Sebagai petunjuk bagi yang akan sholat, penduduk setempat memberi tanda di tembok dengan pensil merah tentang arah kiblat yang sebenarnya.
Setelah puas terheran-heran dengan situs peribadatannya, Anda bisa berjalan turun ke pantai. Kalau datang pagi, maka pengunjung akan menjumpai masyarakat pantai tengah memanen rumput laut untuk dijual kepada tengkulak. Mereka biasanya menjual rumput laut dengan harga Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per kilo. Hasilnya lumayan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Namun, kalau datang sore, biasanya Anda akan menjumpai warga tengah mencari landak laut untuk dijadikan makanan malam harinya. Untuk bisa dimakan, landak laut dikepras dulu durinya hingga rata dan kemudian dipecah menggunakan sabit. Daging yang ada di bagian dalam landak laut kemudioan dicongkel. Biasanya warga mencari landak hanya berbekal ember, saringan kelapa, sabit, dan topi kepala untuk menghindari panas.
Landak laut yang didapat biasanya diberi bumbu berupa garam dan cabe kemudian digoreng. Menurut penduduk, daging landak laut cukup kenyal dan lezat. Sayangnya, tak banyak penduduk yang menjual makanan yang eksotik itu. Tapi kalau mau memesan, coba saja meminta pada salah satu penduduk untuk memasakkan. Siapa tahu, anda juga bisa berbagi ide tentang bagaimana memasak landak laut sehingga warga pantai Ngobaran bisa memakai pengetahuan itu untuk berbisnis meningkatkan taraf kehidupannya.
Lengkap bukan? Dari keindahan pantai, pesona tempat peribadatan hingga hidangan yang menggoda. Mungkin tak ada di tempat lain. Sumber : YogYES.COM

Air Terjun di Pantai Jogan


Bila membahas tentang wisata pantai Gunungkidul memang tidak akan ada habisnnya, sebab Gunungkidul Yogyakarta terkenal dengan wisata pantainya yang memiliki keunikan dan keindahan sendiri-sendiri. Ya....kali ini yang akan kita bahas adalah Pantai Jogan Gunungkidul. Keuniakan dari pantai ini adalah, biasannya kalau air terjun dijumpai di lereng-lereng gunung, bukan dipantai, air terjun ini langsung mengalir ke pantai Jagon, dan rasa air terjunnyapun rasannya tawar. 
Suara gemercik air yang jatuh langsung kepantai akan menyuguhkan suasanan yang berbeda bila dibandingkan dengan pantai lainnya yang berada di Gunungkidul, Yogyakarta. Pantai Jagon terletak didekat dengan Pantai Siung yang berada di Desa Purwodadi Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul.
Pantai Jogan merupakan salah satu pantai yang sangat indah, namun sayang belum banyak orang yang mengenal pantai ini, disana Anda bisa menikmati pemandangan air terjun yang langsung jatuh ke laut. Namun, jangan membayangkan pantai ini, dengan pantai pasir putih yang bisa Anda gunakan untuk berjemur atau sekedar bermain-main dipantai. Sebab pantai ini merupakan jenis pantai yang tidak berpasir alias langsung berbentuk tebing curam dengan ombak laut Selatan yang berdebur sangat karas dibawahnya. Inilah salah satu kekhasan pantai di Gunungkidul, yaitu hampir seluruhnnya merupakan pantai dengan karang-karang besar pemecah ombak.
Gemercik airnnya yang jatuh dari atas tebing langsung menghantam karang-karang dan bebatuan yang ada dibawahnnya. Alam sekitar pantai Jogan yang masih alami menambah suasana  yang sejuk berbanding dengan deburan ombak Laut Selatan yang menghantam karang. 
Namun jalan menuju Pantai Jogan cukup menguju adrenalin, selain berliku-liku dan naik turun, daerahnnya juga sangat sepi. Bukit kapur dan ladang-ladang penduduk akan menghiasi perjalanan Anda. Untuk mencari pantai ini sebenarnnya tidaklah sulit, Anda cukup melihat petunjuk papan arah yang mengarahkan ke Pantai Siung. Pantai ini masih berada dalam satu komplek dengan pantai siung yang terkenal dengan wall climbing-nya.

Kamis, 19 April 2012

Landscape

Air Terjun Sungai Oya

Pantai Ngobaran
Air Terjun Sri Gethuk
Gua Pindul

Pantai Baron

Air Terjun Pantai Jogan
Pantai Timang
Pantai Wedi Ombo
Air Terjun di Sungai Oya
Rafting Sungai Oya

Rabu, 18 April 2012

Daftar Obyek Wisata Pantai Gunungkidul

Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan laut selatan, Kabupaten Gunungkidul mempunyai obyek wisata pantai handal yang melimpah. Keindahan kecup laut dan daratan menjadi potensi pariwisata kabupaten Gunung kidul yang akan menjadi penyumbang bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang berbatasan dengan Solo/Surakarta ini. Berikut adalah daftar obyek wisata di Gunungkidul yang menghamparkan keindahan tiada tara :

No

Nama Tempat

Lokasi

Deskripsi

1

Pantai Gesing

Desa Girikarto, Kecamatan Panggang

Kawasan transmigran Ring I, perkampungan nelayan, tersedia warung makan ikan segar dan Masjid.

2

Pantai Nguyahan

Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari

Pantai yang masih alami dan bersih. Berjarak sekitar 200 m dari Pantai Ngobaran.

3

Pantai Ngobaran

Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari

Pantai yang tidak begitu luas,  terdapat bangunan pura. Setiap tahun diselenggarakan Upacara Melasti umat Hindu.

4

Pantai Ngrenehan

Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari

Pelabuhan nelayan tradisional, pasar ikan   segar.

5

Pantai Baron

Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari

Terdapat aliran sungai bawah tanah, TPI, hotel, rumah makan.

6

Pantai Kukup

Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari

Terdapat pulau kecil dengan jembatan, gardu pandang, akuarium laut, hotel, rumah makan, terkenal sebagai “Tanah Lot-nya Pulau Jawa".

7

Pantai Sepanjang

Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari

Kawasan konservasi penyu.

8

Pantai Drini

Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari

Pelabuhan nelayan tradisional dan terdapat Pulau Drini.

9

Pantai Krakal

Desa Ngestirejo, Kecamatan  Tanjungsari

Hamparan pasir putih indah membentang ada berbagai jenis hewan laut di pinggir pantai.

10

Pantai Sadranan

Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus

Pantai berpasir putih, alami, dan indah. Biasa untuk pemotretan Pre Weddingkarena keindahannya.

11

Pantai Slili

Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus

Berdekatan dengan Pantai Ngandong bahkan menyatu.

12

Pantai Ngandong

Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus

Wisata bahari, wisatawan bisa mencoba berlayar bersama nelayan, diantar melihat umbul air (air tawar yang keluar dari dasar laut).

13

Pantai Sundak

Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus

Berpasir putih sebagai Camping Ground, terdapat goa dengan sumber mata air.

14

Pantai Pulang Syawal (Indrayanti Resto-Cafe)

Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus (di sebelah Timur Pantai Sundak)

Nama aslinya Pantai Pulang Syawal, namun orang menyebutnya Pantai Indrayanti karena terdapat Resto-Cafe Indrayanti.

17

Pantai Pok Tunggal

Desa Tepus, Kecamatan Tepus

Pantai yang masih alami, terdapat pohon Duras yang unik (tumbuh miring) dan menjadi ikon pantai Pok Tunggal.

18

Pantai Timang

Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus

Terdapat Pulau Timang (Watu Panjang/Batu Panjang) yang dapat dijangkau dengan gondola tradisional yang terhubung tali.

19

Pantai Siung

Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus.

Berpasir putih untuk olahraga panjat tebing. Terdapat 250 titik pemanjatan dengan tingkat kesulitan berbeda. Camping Ground.

20

Pantai Wediombo

Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo.

Pantai berbentuk bentangan cukup panjang. Pemancing sering mendapatkan ikan cucut dan ikan panjo di lokasi ini.

21

Pantai Jungwok

Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo

Pantai yang masih alami, indah, dan belum  banyak dikunjungi.

22

Pantai Sadeng

Desa Pucung, Kecamatan Girisubo

Pelabuhan nelayan di DIY. Terkenal sebagai Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) bertaraf nasional.

23

Sungai Oya (River Tubing)

Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo

Petualangan menyusuri Sungai Oya dengan ban, panjang lokasi ± 1 km.

24

Goa Sioyot

Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo

Petualangan susur goa horizontal. Terdapat stalaktit dan stalakmit yang indah dan banyak kelelawar.

25

Goa Pindul

Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo

Terletak di Desa Wisata Bejiharjo, fasilitas susur sungai di dalam goa menggunakan ban karet dan baju pelampung.

26

Goa Gelatik

Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo

Terletak di Desa Wisata Bejiharjo, banyak   kelelawar, untuk memasuki goa harus merunduk/merangkak. Pemandangan menakjubkan di dalam goa berupa stalaktit dan stalakmit yang indah.

27

Goa Langse

Desa Giricahyo, Kecamatan  Purwosari(Dekat Pantai Parangtritis Bantul)

Terkenal sebagai tempat bersemedi, nenepi, bermeditasi. Terdapat mata air yang keluar dari dalam goa.

28

Goa Cerme

Desa Giritirto, Kecamatan Purwosari (Berbatasan dengan Desa Selopamioro Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul)

Terdapat stalaktit dan stalakmit yang indah, sungai bawah tanah, banyak kelelawar. Menurut cerita, Goa Cerme dulu   digunakan para Walisongo untuk menyebarkan agama Islam di Jawa dan tempat membahas pendirian Masjid Demak.

29

Goa Maria Tritis

Desa Giring, Kecamatan Paliyan

Wisata untuk ziarah dan beribadah umat Katolik.

30

Goa Bribin

Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu

Tempat proyek pengangkatan air sungai bawah tanah untuk masyarakat sekitar kerjasama dengan Jerman.

31

Goa Kalisuci

Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu

Susur goa dan sungai, wisata Cave Tubing.

32

Goa Jomblang - Grubug

Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu

Perpaduan goa vertikal (luweng) dan horisontal. Bisa menikmati pancaran bias sinar  matahari menembus lobang gua yang terkenal dengan sebutan "Cahaya Surga"

33

Goa Rancang Kencono

Desa Bleberan, Kecamatan Playen

Dekat lokasi Air Terjun Sri Gethuk. Terdapat pohon unik yang menembus lobang goa.

34

Goa Jlamprong, Goa Gesing,
Goa Sinden

Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu

Terletak di Desa Wisata Mojo yang   terkenal sebagai pusat kerajinan ukir batu putih. Tipe goa horizontal berair.

35

Goa Cokro

Desa Umbulrejo, Kecamatan Ponjong

Goa vertikal (luweng), kedalaman sekitar 35 meter dari permukaan tanah.

36

Goa Lowo

Kecamatan Ponjong

Goa Lowo, lowo= kelelawar. Keberadaannya mengkhawatirkan karena penambangan batu kapur.

37

Goa Paesan

Desa Tambakromo, Kecamatan Ponjong

Goa masih alami dalam pengembangan. Lorong jalan datar dengan pemandangan lepas, stalaktit dan stalakmit indah menakjubkan.

38

Goa Cokakan

Desa Beji, Kecamatan Patuk

Terletak di Desa Wisata Jelok, dengan pemandangan  khas goa-goa karst Gunungkidul untuk kegiatan susur goa.

39

Desa Wisata Bejiharjo

Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo.

Terdapat wisata Goa Pindul, suasana alam   pedesaan, tempat pemancingan.

40

Desa Wisata Nglanggeran

Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk

Terdapat wisata Gunung Api Nglanggeran, suasana alam pedesaan, terdapat aneka kerajinan khas; Camping Ground, cocok untuk outbound dan tracking. Ada pendopo dan home stay.

41

Desa Wisata Bleberan

Desa Bleberan, Kecamatan Playen.

Ada Air Terjun Sri Gethuk dan   Goa Rancang Kencono.

42

Desa Wisata Mojo

Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu

Pusat kerajinan ornamen batu putih.

43

Desa Wisata Umbulrejo

Desa Umbulrejo, Kecamatan Ponjong

Ada Dam Beton Indah, tempat pemancingan, warung ikan segar, out bound area, camping ground, susur goa.

44

Desa Wisata Bobung

Desa Putat, Kecamatan Patuk

Pusat kerajinan topeng, patung, dan batik kayu.

45

Desa Wisata Wonosadi

Desa Beji, Kecamatan Ngawen

Dekat hutan lindung Wonosadi.

46

Desa Wisata Garotan

Desa Bendung, Kecamatn Semin

Sentra pembuatan lampu antik dan ornamen lain dari cor logam.

47

Desa Wisata Jelok

Desa Beji, Kecamatan Patuk

Terkenal sebagai Kampoeng Nusantara, konsep perpaduan desa wisata dan komunitas belajar pendidikan non formal. Alam khas pedesaan, dekat sungai oya, ada jembatan gantung yg artistik. Bisa Dinner on The River, Venesia-nya Indonesia

48

Kawasan Karst   Pegunungan Sewu

Perbatasan Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Pacitan

Bentangan pegunungan karst yang meliputi wilayah Gunungkidul, Pacitan, dan Wonogiri.

49

Lembah Karst   Mulo

Desa Mulo, Kecamatan Wonosari

Lembah karst memanjang di Desa Mulo.

50

Gunung Api Purba Nglanggeran

Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk

Terletak di Desa Wisata Nglanggeran, ketinggian antara 200-700 mdpl. Di puncak kita bisa mendokomentasikan diri beraksi "Foto Terbang" 

51

Gunung Patuk  atau Bukit Hargodumilah

Perbatasan Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Bantul

Bukit pintu gerbang masuk  wilayah Gunungkidul. Jika malam hari, bisa melihat bentangan cahaya lampu seperti kumpulan bintang yang berada di bawah bukit (Piyungan dan sekitarnya). Jika tidak tertutup awan, dapat melihat keindahan pemandangan Gunung Merapi di sisi utara.

52

Gunung Gambar

Desa Jurangjero, Kecamatan Ngawen

Ketinggan 200m di atar permukaan laut. Dari puncak bisa melihat kindahan Rawa Jombor Klaten dan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Ada pendopo, cocok untuk camping dan tracking.

53

Gunung Kendil

Kecamatan Ponjong

Keajaiban alam bisa kita lihat di sini, ada sumber air yang mengalir deras dari bongkahan batu besar/bukit, terdapat kolam renang, Masjid, tempat terapi berbagai penyakit.

54

Hutan Bunder

Desa Putat, Kecamatan Patuk

Kawasan hutan lindung di pinggir jalan Jogja-Wonosari, terdapat Rest Area Bunder. Cocok untuk Camping Ground.

55

Hutan Wanagama

Desa Banaran, Kecamatan Playen

Kawasan hutan lindung dan tempat penyulingan kayu putih. Fasilitas: MCK, Mushola, Pendopo, dekat sungai.

56

Hutan Wonosadi

Desa Beji, Kecamatan Ngawen

Hutan yang kaya dengan pohon-pohon langka dan masih terjaga kelestariannya.

57

Bengawan Solo Purba (Telaga Suling)

Desa Songbanyu dan Posung Kecamatan Girisubo

Lembah yang diyakini pada jaman dulu sebagai muara sungai Bengawan Solo, ideal untuk tracking atau jelajah wisata.

58

Telaga Jonge

Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu

Telaga dengan air melimpah dan udara sejuk. Salah satu tempat favorit para pemancing Jogja, Semarang, Kebumen, dan Jawa Timur. Pada waktu tertentu dilaksanakan upacara adat Bersih Telaga Jonge.

59

Telaga Kemuning

Desa Bunder, Kecamatan Patuk

Ada air terjun Ngeboran, Batu Payung, Hutan Wanagama, ada makanan khas kacang telor. Wisata alam, tracking/jelajah, wisata uji nyali, Camping Ground, jamuan wisatawan.

60

Situs Gambirowati atau Pesanggrahan Gambirowati

Desa Girijati, Kecamatan Purwosari.

Bagunan periode islam berasal dari abad XVI terletak di Dusun Watugajah, luas 13.200 m2, ketinggan 138 mdpl.

61

Situs Megalitik Sokoliman

Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo

Peninggalan periode prasejarah di dusun Sokoliman II berupa menhir, fragmen menhir, dan dinding kubur batu.

62

Situs Gunungbang

Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo

Situs megalitik yang ada di dusun Gunungbang Bejiharjo, peninggalan sejarah berbentuk kubur batu.

63

Pertapaan Kembang Lampir

Desa Girisekar, Kecamatan Panggang

Dibangun pada periode Islam. Tempat bertapa Ki Ageng Pemanahan pada jamannya.

64

Air Terjun Sri Gethuk

Desa Bleberan, Kecamatan Playen

Berada di Desa Wisata Bleberan, dekat Sungai Oya, tempat pemancingan, susur sungai dengan perahu/pelampung. 

65

Dam Beton Indah dan Bendungan Simo

Dam Beton Indah terletak di Desa Umbulrejo. Bendungan Simo terletak di Desa Genjahan, Kecamatan Ponjong.

Outbound Area, terdapat permainan flying fox, tempat pemancingan, warung lesehan menu ikan air tawar segar. Di perjalanan bisa melihat hamparan padi hijau dan subur di atas sawah.

66

Rest Area Bunder

Desa Bunder Kecamatan Patuk

Tempat peristirahatan sementara (stop over) berbentuk pendopo di dekat Sungai Oya dan hutan lindung. Ada di pinggir jalan raya Jogja-Wonosari, sekitar 30 km dari Yogyakarta. Fasilitas: listrik, MCK, pendopo, parkir luas, tempat   bermain anak, Outbound AreaCamping Ground.